BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Thursday, February 17, 2011

SAAT NABI MUHAMMAD HAMPIR WAFAT


Terdapat sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan RasulNya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Ketika itulah, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah:
"Wahai umatku, kita semua berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasihNya. Maka taati dan bertakwalah kepadaNya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, al-Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-samaku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah saw. yang tenang dan penuh minat menatap sahabat-sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap baginda dengan mata yang berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah saw. akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah saw. yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah saw. masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tetapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian dia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah saw. menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah anakku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah saw..
Fatimah menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri Rasulullah lalu Baginda menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Ku haramkan syurga bagi sesiapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat penghantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" – "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai dirinya sebagaimana Baginda mencintai kita?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Semoga kita hargai segala pengorban Rasulullah SAW
-Sumber dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Layari http://www.islam.gov.my/

Tuesday, February 8, 2011

VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG) Menurut pandangan Islam

Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?
 
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
 
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau  iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

 SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
 
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
 
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat  dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)
 
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
 
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
HAL-HAL YANG HARUS DIBERI PERHATIAN:-
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal yang harus difahami di dalam  masalah 'Valentine Day'.
 
1. PRINSIP / DASAR
   Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk Agama  Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan dengan kematian St. Valentine.

2. SUMBER ASASI
   Valentine jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan  mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

3. TUJUAN
   Tujuan mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan      yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.

4. OPERASIONAL
Pada umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon dan    syaithon itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan    semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat    mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati    mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling toleransi di dunia.
 
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain.Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim.  Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
 
Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.

MARI ISTIQOMAH (BERPEGANG TEGUH)
Perhatikanlah Firman Allah :
…dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim”.

Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah s.w.t.:
Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah sebaik-baik teman”.

Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-
"VALENTINE" adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!!  Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol..

 

Saturday, February 5, 2011

ASAL USUL ADAT PEPATIH

Menurut sejarahnya, Adat Perpatih berasal dari Pagar Ruyung Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Di namakan Adat Perpatih sempena nama orang yang menyusun dan membuat peraturan adat tersebut. Adat Perpatih di bawa ke Negeri Sembilan oleh orang-orang Minangkabau yang merantau ke Tanah Melayu.

Menurut ceritanya, beratus tahun dahulu di Negeri Padang Luas, Pagar Ruyung Minangkabau ada dua orang adik beradik yang seibu tetapi berlainan bapa. Yang tua bernama Temenggong atau Datok Temenggong dan adiknya bernama Perpatih atau Datok Perpatih. Apabila keduanya sudah dewasa maka mereka pun merwarisi pemerintahan negeri Padang Luas.

Walaupun mereka adik beradik tetapi berbeza pendapat terutama dalam cara pemerintahan. Kerana perbezaan pendapat itu menyebabkan selalu terjadi perbalahan antara Datok Temenggong dengan adiknya Datok Perpatih. Untuk mengelak terjadinya pergaduhan maka negeri Padang Luas terpaksa di bahagi kepada dua pemerintahan. Datok Temengong memerintah di bahagian pesisir pantai manakala Datok Perpatih berkuasa di bahagian daratan. Dengan itu kawasan pemerintahan Datok Temenggong memakai adat yang disusun oleh Datok Temenggong (Adat Temenggong) manakala kawasan Datok Perpatih memakai adat yang di susun oleh Datok Perpatih ( Adat Perpatih.)

Antara Adat Temenggong dengan Adat Perpatih terdapat perbezaan terutama dalam soal pembahagian harta pusaka. Bagi Adat Temenggong, lelaki lebih banyak mendapat bahagia harta pusaka daripada perempuan manakala Adat Perpatih pula menyerahkan segala harta pusaka kepada anak perempuan.

Pada suatu hari anjing Datok Perpatih telah menggigit kaki Datok Temenggong. Akibatnya anjing itu telah dipukul oleh Datuk Temenggong sehingga mati. Ini menimbulkan kemarahan Datok Perpatih. Dia segera berjumpa Datok Temenggong.

"Bukankah peraturan dalam adat temenggong mengatakan , siapa menggigit dia kena gigit?" tanya Datok Perpatih kepada Datok Temenggong. Dia sebenarnya merujuk kepada adat Temenggong yang mengatakan sesiapa yang menggigit mesti dibalas dengan gigit juga.

"Memang benar!" jawab Datok Temenggong.

" Kenapa bila anjing menggigit kaki awak pukul sampai mati?. Sepatutnya bila anjing itu menggigit kaki awak maka awak gigit pula kaki anjing itu," balas Datok Perpatih.

Mendengar kata-kata itu, Datok Temenggong merasa marah lalu berlakulah cabar mencabar antara kedua-duanya. Untuk mengelakkan sengketa itu berpanjangan maka keduanya bersetuju meninggalkan negeri Padang Luas untuk membuka negeri baru.

Maka Datok Perpatih dan Datok Temenggong pun menyediakan bahtera masing-masing untuk belayar meninggalkan negeri Padang Luas. Konon ceritanya, bahtera Datok Temenggong selamat dilancarkan ke laut dan terus belayar. Manakala bahtera Datok Perpatih tidak mahu dilancarkan ke laut. Walupun rakyat jelata di suruh beramai-ramai menolak bahtera itu namun tidak juga dapat bergerak.

Pada malamnya Datok Perpatih bermimpi bahtera yang bernama "Geliong Panjang " itu tidak dapat dilancarkan kerana telah diduduki oleh "Jin Sakti Muno". Untuk melancarkannya maka terpaksalah digalangkan di bawah bahtera itu seorang perempuan yang mengandung sulung (bunting sulung).

Maka pada keesokan harinya Datuk Perpatih menyuruh orang-orangnya mencari perempuan yang bunting sulung. Setelah puas mencari diserata negeri Padang Luas itu maka akhirnya didapati hanya ada dua orang sahaja yang sedang bunting sulung iaitu anak Datok Perpatih sendiri dan anak saudaranya yaang bernama Puteri Seri Banun. Adapun Puteri Seri Banun seorang yang baik hati dan sanggup berkorban dengan menawarkan dirinya menjadi penggalang kepada bahtera bapa saudaranya.

Mengikut cerita selanjutnya, Puteri Seri Banun yang sedang bunting sulung itu pun di baringkan di bawah bahtera itu sebagai penggalangnya. Kemudian orang ramai menolak bahtera itu ke air. Tetapi dengan takdir Tuhan, ketika bahtera itu ditolak oleh orang ramai maka satu keajaipan berlaku dimana bahtera itu terangkat sendiri lalu masuk ke dalam laut. Ada yang percaya Jin Sakti Muno yang mengangkat dan menolak bahtera itu ke laut kerana syarat telah dipenuhi.. Dengan ini terselamatlah Puteri Seri Banun dari menjadi korban bahtera tersebut. Dan sebaik sahaja bahtera itu berjaya dilancarkan maka Seri banun pun melahirkan seorang anak lelaki lalu di beri nama Batin menggalang.

Setelah lama belayar akhirnya Datok Perpatih sampai ke Negeri Sembilan lalu mereka pun mencari kawasan yang sesuai untuk membuka negeri. Setelah perkampungan baru berjaya diwujudkan maka Datok Perpatih telah menyusun semula adat perpatih untuk disesuaikan dengan keadaan setempat. Antara peraturan baru yang diguna pakai oleh Adat Perpatih ialah segala harta pesaka hendaklah diserahkan kepada anak perempuan. Ini sebagai mengenang jasa Seri Banun yang sanggup menjadi penggalang bahtera Datok Perpatih.
berkorban untuk bapa saudaranya Datok Perpatih.

Di Negeri Sembilan terdapat 12 suku-suku atau keluarga.

Suku-suku tersebut seperti berikut:

Suku Biduanda (dondo)
Batu Hampar (Tompar)
Paya Kumbuh (Payo Kumboh)
Mungkal
Tiga Nenek
Seri Melenggang (Somolenggang)
Seri Lemak (Solomak)
Batu Belang
Tanah Datar
Anak Acheh
Anak Melaka
Tiga Batu

Ini dinyatakan dalam sebuah gurindam yang berbunyi:

Raja beralam
Penghulu berluak
Lembaga berlingkungan
Buapak beranak buah
Anak buah duduk bersuku-suku
Berapa sukunya?
Dua Belas!